Minggu, 12 Oktober 2008

Round Up Kualifikasi PD 2010 zona CONMEBOL

Matchday kesembilan kualifikasi Piala Dunia zona Amerika Latin ditandai kebangkitan Bolivia, dan keperkasaan Paraguay.



Bolivia 3 - 0 Peru

Pekan kesembilan kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Amerika Latin diwarnai kebangkitan Bolivia. Bermain di depan pendukungnya, negara yang terakhir kali hadir di Piala Dunia 1994, bangkit dari keterpurukan dengan mengempaskan Peru tiga gol tanpa balas. Joaquin Botero (foto) menjadi bintang dengan mencetak dua gol dalam 16 menit. Ronald Garcia mempersembahkan gol ketiga, sepuluh menit sebelum laga berakhir. Kemenangan kedua ini mengeluarkan Bolivia dari dasar klasemen sementara, dan kini berada di peringkat kedelapan dengan delapan angka dari sembilan pertandingan. Masih terlalu jauh bagi Bolivia untuk sampai ke papan atas klasemen. Sedangkan Peru terperosok ke dasar klasemen dengan tujuh angka dari sembilan pertandingan. Peru baru mengemas satu kemenangan dari sembilan laga, dan mencatat empat kekalahan.

Argentina 2 - 1 Uruguay

Setelah mengemas enam hasil seri berturutan, publik Argentina sempat ragu timnya akan bisa mengalahkan Uruguay di Buenos Aires. Pers Argentina juga mulasi mengotak-atik posisi pelatih Alfio Basile, meski Federasi Sepakbola Argentina (AFA) beberapa kali menyatakan tidak akan melakukan pergantian pelatih. Beruntung, Albiceleste mengakhiri catatan buruknya. Lionel Messi dan Sergio Aguero, dua pemain Argentina paling berbakat saat ini, mengemas dua gol dalam 16 menit. Uruguay membalas satu lewat Diego Lugano menit ke-39. Meski demikian Argentina masih belum stabil. Di babak kedua, meski memiliki beberapa peluang, Albiceleste gagal memperbesar kemenangan. Argentina kini di tempat kedua klasemen sementara, dengan 16 angka dari sembilan pertandingan. Sedangkan Uruguay tertahan di tempat kelima.

Kolombia 0 - 1 Paraguay

Paraguay bertandang ke Bogota, ibu kota Kolombia, dengan tekad menjaga jarak dengan semua rival seiusnya di kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Amerika Latin. Hanya kemenangan yang menjamin Paraguay tetap unggul dengan selisih lima angka dari Argentina. Adalah Salvador Cabanas yang mewujudkan target itu lewat gol tunggalnya di menit kedelapan. Kolombia yang berupaya memperbaiki peringkatnya, harus mengakhiri laga dengan kepala tertunduk dan dicemooh publiknya. Paraguay kini memimpin klasemen dengan 21 angka, atau lima angka di atas Argentina. Sedangkan Kolombia masih di tempat keenam dengan sepuluh angka. Meski demikian banyak hal masih mungkin terjadi karena setiap tim masih memiliki sembilan pertandingan.

Klasemen Zona Amerika Latin

Paraguay 9 6 2 1 17-6 20

Argentina 9 4 4 1 13-6 16

Brasil 8 3 4 1 11-4 13

C i l i 8 4 1 3 13-12 13

Uruguay 9 3 3 3 17-8 12

Kolombia 9 2 4 3 4-8 10

Ekuador 8 2 3 3 10-14 9

Bolivia 9 2 2 5 11-20 8

Venezuela 8 2 1 5 9-13 7

P e r u 9 1 4 4 5-19 7

Selengkapnya......

Kamis, 09 Oktober 2008

Digilas India, Timnas U-16 Juru Kunci

Tragis nian nasib timnas U-16 Indonesia di ajang turnamen AFC U-16 Championship 2008 di Tashkent, Uzbekistan, setelah tidak pernah menang dari tiga laga yang mereka mainkan.

Terakhir, tim besutan pelatih Mundari Karya itu harus mengakui kunggulan India dengan menyerah 1-0 di laga terakhir penyisihan Grup B.

Hasil tersebut menepatkan tim "Merah Putih" junior di juru kunci klasemen grup tanpa meraih satu poin pun. Semakin menyakitkan karena Indonesia harus takluk di tangan India yang nota bene tidak memiliki budaya sepakbola yang kuat.

"Meski kalah dan gagal meraih poin, namun saya tetap puas melihat penampilan anak-anak. Kekalahan ini lebih karena faktor kurang beruntung belaka. Sebab secara permainan sebetulnya imbang," tutur Mundari.

Lebih lanjut Mundari menambahkan, dirinya berharap agar para pemain muda ini bisa terus mendapat kesempatan untuk tampil di even internasional. Terlebih, karena beberapa pemain baru memulai debut internasionalnya.

Sementara itu, Korea Selatan akhirnya menjadi pemuncak klasemen Grup B setelah bermain imbang 1-1 dengan Syria yang menjadi runner-up grup di laga terakhir. Di semifinal pada 12 Oktober mendatang, Korea Selatan akan bertemu tuan rumah Uzbekistan, sedangkan Syria menghadapi Iran yang menjuarai grup A.

Selengkapnya......

Presiden Yudhoyono Akan Lepas Kirab Obor ABG

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat petang, di Jakarta dijadwalkan melepas kirab obor Asian Beach Games 2008, yang menurut rencana akan digelar di Bali 14-26 Oktober 2008.

Menurut keterangan Biro Pers dan Media Rumah Tangga Kepresidenan di Jakarta, Jumat, acara pelepasan kirab obor oleh Presiden akan dilakukan di halaman tengah Istana Merdeka sekitar pukul 15.30 WIB.

Sebelumnya, obor tersebut dijadwalkan melintasi sejumlah ruas jalan protokol di wilayah DKI Jakarta, dengan rute antara lain dimulai dari Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga di Jalan Gerbang Pemuda, lalu dilanjutkan ke Jalan Jenderal Sudirman.

Setelah itu, acara obor akan melintasi Jalan MH Thamrin untuk menuju Istana Merdeka dan berakhir di Kantor Pusat PT Pertamina.

Menurut informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya kegiatan tersebut akan dimulai pada pukul 13.30 WIB, sehingga para pengguna jalan raya diimbau untuk menggunakan jalur alternatif karena arus lalu lintas yang akan digunakan untuk kirab obor berpotensi untuk tersendat.

Asian Beach Games yang baru pertama kali dilaksanakan itu akan diikuti oleh sekitar 3.000 atlet dari 45 negara peserta yang mempertandingkan 17 cabang olahraga.

Seusai melepas kirab obor Asia Beach Games, Presiden Yudhoyono dijadwalkan menerima para pemain dan pendukung film "Laskar Pelangi" di Wisma Negara.

Presiden dan Ibu Ani Yudhoyono beserta putranya Edhie Baskoro pada Rabu malam (8/10) bersama sejumlah anak jalanan, beberapa menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) dan artis pendukung film tersebut telah menyaksikan film itu di Auditorium I Blitz Megaplex.

Menteri yang ikut menonton yakni Mensesneg Hatta Rajasa, Menkominfo Muhammad Nuh, Menbudpar Jero Watjik dan Mendiknas Bambang Sudibyo serta Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana. (*)

Selengkapnya......

Senin, 22 September 2008

LAGI, SUPORTER TEWAS USAI PERTANDINGAN LIGA DI INDONESIA

Pentas kompetisi Superliga 2008/09 kembali memakan korban. Kali ini seorang pendukung Persitara Jakarta Utara atau akrab disapa NJ Mania meninggal usai menyaksikan tim kesayangannya bertanding melawan Pelita Jaya Jawa Barat, di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, Sabtu (20/9) malam.

Korban yang belakangan diketahui bernama Dian Rusdiana warga Pademangan Barat, Jakarta Utara. Remaja berusia 16 tahun itu menjadi korban penyerangan sekelompok orang beratribut Jak Mania di depan pintu tol Lebak Bulus dalam perjalanan pulang bersama rekan-rekannya.

Menurut Farid, koordinator NJ Mania, yang berada di tempat kejadian, korban diserang saat berada di pintu bus dengan senjata tajam. Setelah jatuh masih kata Farid, korban masih juga dikeroyok. Untungnya, ia bersama anggota NJ Mania yang lain segera bertindak menyelamatkannya.

“Kami benar-benar tidak menduga penyerangan itu, karena kejadiannya berlangsung cepat,” kata Farid saat dihubungi wartawan melalui telepon selulernya pada Senin (22/9) siang. “Setelah itu, korban kami larikan ke RS Fatmawati, namun parahnya luka yang diderita, membuat korban menghembuskan nafas terakhir pada Minggu (20/9) sekitar pukul 18.00 WIB.”

Seperti diketahui, pertandingan kontra Pelita Jaya Sabtu lalu merupakan debut perdana Persitara tampil di hadapan publiknya. Sebagai pendukung setia, NJ Mania pun berbondong-bondong menyaksikan duel yang berakhir dengan skor imbang 1-1 itu. Sayangnya, hal tersebut harus dibayar mahal dengan jatuhnya korban jiwa.

Selengkapnya......

JUPE INGIN DAMAIKAN SEPAK BOLA NASIONAL


PERTANDINGAN Persib Bandung versus PSIS Semarang di Stadion Si Jalak Harupat, Senin (22/9) malam nanti bakalan terasa spesial. Pasalnya seleb seksi, Julia Perez akan ikutan nonton juga.

“Tujuan pertama saya datang ke sana, yang pertama untuk mendukung Persib,” ujar Jupe, Senin (22/9). “Selain itu kehadiran saya di sana karena saya ingin mendukung sepak bola Indonesia agar tidak anarkis lagi.”

Menurut Jupe, sebagai wanita pecinta sepak bola, dirinya merasa sedih dengan adanya tindakan anarkis yang terjadi beberapa pekan terakhir ini. Kerusuhan yang terjadi itu tentu membuat sepak bola Indonesia kembali tercoreng namanya. Dengan tidak adanya kerusuhan, Jupe ingin pertandingan sepak bola di Indonesia bisa menjadi tontonan yang dapat dinikmati.

Meski tak bisa mendukung dengan menggunakan atribut Persib, Jupe berharap kehadirannya nonton langsung di stadion itu sudah cukup memberikan dukungan bagi Maung Bandung. Jupe bahkan juga berharap Bobotoh dapat menjadi contoh suporter yang baik.

“Saya berharap semoga suporter Persib bisa dijadikan contoh teladan bagi suporter yang lain,” tukasnya.

Selengkapnya......

PSM Kalah, Suporter Mengamuk



Makassar: Pertandingan lanjutan kompetisi Liga Super 2008 antara PSM Makassar melawan Persela Lamongan, Senin (15/9), di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Sulawesi Selatan, dihentikan. Ini akibat aksi anarkis penonton pada menit ke-70 saat terjadi gol ketiga bagi tim tamu Persela. Beberapa saat setelah Marcio Saoza mencetak gol, puluhan penonton menyerbu masuk lapangan.




Akibat aksi anarkis para penonton pagar pembatas stadion jebol dan jaring gawang terbakar. Wasit langsung menghentikan pertandingan dalam kedudukan sementara 3-1 untuk keunggulan Persela. Penonton baru meninggalkan lapangan setelah petugas meminta massa segera meninggalkan stadion secara tertib dan tidak melakukan aksi anarkis di luar stadion maupun di jalan. Meski pertandingan dilanjutkan setelah ditunda selama satu jam, PSM Makassar tetap tak bisa menyamakan kedudukan.

Selengkapnya......

Indonesia Rebut Dua Gelar di Super Series Jepang



Tokyo: Indonesia akhirnya merebut dua gelar di kejuaraan bulutangkis Super Series Jepang Terbuka. Gelar pertama dari nomor ganda campuran lewat pasangan Muhammad Rizal dan Vita Marissa. Di partai final yang berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Ahad (21/9), Rizal-Vita mampu mengatasi perlawanan rekan senegaranya sekaligus pasangan ganda peringkat satu dunia Nova Widianto dan Liliana Natsir dengan skor 14-21, 21-15, dan 21-19.

Gelar kedua disumbang oleh tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro. Sony bermain tanpa beban dan mampu mengembangkan permainan taktis saat menghadapi pebulutangkis asal Malaysia, Lee Chong Wei, di partai final. Lee yang saat ini merupakan pemain nomor satu dunia bertekuk lutut dua set langsung 17-21 dan 11-21.

Di partai final lainnya, ganda putra Muhammad Ahsan dan Bona Septano gagal meraih gelar. Ahsan dan Bona harus puas menjadi runner up. Mereka kalas dari pasangan Denmark, Lars Paaske-Jonas Rasmussen dengan skor 17-21, 21-15, dan 13-21.

Selengkapnya......